Sakaratul Maut Nabi Musa AS. yang begitu halus dan diringankan oleh Allah.
M : Nabi Musa as.
I : Malaikat Izrail.
M : Darimana engkau akan mengambil nyawaku?
I : Dari mulutmu
M : Apakah engkau mengambil nyawa lewat mulut yang sudah bermunajat kepada Tuhan?
I : Kalau begitu lewat tanganmu
M : Apakah engkau akan mengambil nyawaku melalui tangan yang pernah membawa lembaran-lembaran Taurat?
I : Melalui kakimu
M : Apakah engkau mengambil nyawa dari kaki yang pernah berjalan ke bukit Thur untuk bermunajat kepada Tuhan?
Kemudian Izrail memberikan jeruk yang harum untuk dihirup Musa dan Musa menghembuskan nafasnya yang terakhir.
Para malaikat bertanya kepada Musa, "Ya ahwanal anbiya' mawtan. Kaifa wajadta al-mawt? (Hai Nabi yang paling ringan matinya, bagaimana rasanya kematian?)" Musa berkata, "Kasyaatin tuslaku wa hiya hayyatun. (Seperti kambing yang dikuliti hidup-hidup)" .
.
Nabi Musa yang kematiannya diringankan sedemikian rupa masih merasakan sakit yang luar biasa.
Apalagi kita yang masih rajin maksiat,
Masih setia mengumbar aurat,
Masih suka tidak mensyukuri nikmat,
Dan menjauh dari taubat.
.
.
-ALS-
No comments:
Post a Comment